Orang Yang Memiliki Keterbatasan Juga Berhak Mendapatkannya, UNIPRA Berkomitmen Mewujudkan Cita-Cita alAnak Bangsa.

[Foto] Foto bersama Rektor UNIPRA  dan para wisudawan/wisudawati
Surabaya | LPM BukPoIn – Universitas WR Supratman (UNIPRA) Surabaya menggelar Wisuda Semester Gasal 2022/2023 dengan jumlah lulusan 566 Wisudawan di Dyandra Convention Center Jl. Basuki Rahmat, Embong Kaliasin Kec. Genteng, Kota Surabaya, pada Sabtu, (18/03/2023).

Menariknya UNIPRA meluluskan Wisudawan Tuna Rungu (Difabel) dengan memiliki keterbatasan wisudawan Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Hafiz mampu menjadi Sarjana S1.

Dekan Fakultas PGSD Kurniasari mengatakan pada awal-awal pembelajaran memang kami kesulitan tetapi setalah adanya e-learning sangat membantu sekali karena dia bisa langsung mendownload materinya dan membacanya dan kemudian dia bisa bertanya.

"Untuk skripsi datang ke kampus karena lebih efektif dan saya arahkan sesuai kebutuhannya," tuturnya.

Lebih lanjut perempuan yang identik dengan rambut lurusnya ini mengharapkan kepada wisudawan tuna rungu (Hafiz) bisa meneruskan ilmu yang di dapat kepada kaum difabel terutama kepada penderita Tuna Rungu.

"Harapan saya dia bisa mengajar untuk peserta didik lain disabilitas khususnya tuna rungu karena dia sudah pernah menjadi peserta didik tuna rungu jadi dia tau apa sih kesulitan anak-anak tuna rungu," ungkapnya.

Sedangkan Rektor UNIPRA Bachrul Amieq mengatakan, pendidikan tidak hanya untuk orang normal, orang yang memiliki keterbatasan juga berhak mendapatkannya, UNIPRA berkomitmen mewujudkan cita-cita anak bangsa.

[Foto] Rektor UNIPRA (kiri) wisudawan tuna rungu Faiz dan dekan PGSD (tengah) orang tua Faiz (kanan)
"Pendidikan untuk semua, tidak terkecuali mereka kaum difabel. Inilah komitmen UNIPRA mewujudkan cita-cita dari setiap anak bangsa. Walaupun kadang banyak orang menganggap gak bisa, bersama UNIPRA pasti bisa," ungkapnya.

Wisudawan UNIPRA lanjut Bachrul Amieq harus berjuang dan membangun bangsa ini dengan mencontoh perjuangan WR. Supratman terhadap kemerdekaan Bangsa Indonesia di zaman penjajahan dulu.

"Mereka harus menjadi pejuang tanpa pamrih untuk bangsa, seperti WR Supratman,"tutupnya. (Asr/Rud)