Ketua FKTP Jatim, Hesti Armiwulan; Maknai Toleransi Demi Meminimalisir Radikalisme

 

[Foto] Ketua FKTP JATIM, Hesti Armiwulan, saat ditemui pewarta BukPoIn.

Surabaya | LPM BuKPoIn - Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKTP) Jawa Timur (JATIM) Penting memaknai arti Toleransi demi Meminimalisir gerakan Radikalisme.

FKTP JATIM gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dengan usung Tema 'Pelibatan Pemuda Dalam Pencegahan Radikalisme'. Yang berlangsung di Warung Cafe Estatet, Ngagel Timur Kota Surabaya, Pada Senin,(28/11/2022).

Ketua FKTP JATIM Hesti armiwulan, mengatakan, keterkaitan manusia dengan Agama.

"Sesungguhnya semua agama kalau kita kaitkan mengajarkan hal yang sama, kalau di islam ada Hablumminallah dan Hablumminannas, di agama lain juga menyampaikan itu," ungkapnya 

Lebih lanjutnya, ia juga menjelaskan, terkait toleransi sesama umat beragama.

"Memaknai toleransi itu, jangan kita hanya menilai  agama lain. saya sering mengatakan kalau di agama itu ada forum Interpol ada forum Externum," jelasnya.

Ketua FKTP Jatim mengungkapkan, tentang perihal diskusi yang tidak semuanya bisa dikaji terkait hubungan manusia dengan tuhan.

"Ada hal - hal itu yang bisa kita diskusikan bersama tetapi ada hal - hal keyakinan yang tidak bisa kita diskusikan, itu hubungan individu dengan tuhan yang maha esa," ungkap Ketua FKTP Jatim Hesti.

Hal senada, di sampaikan oleh Rizki, peserta delegasi Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas W.R Supratman (UNIPRA), Menjelaskan, Memang kalau di islam sendiri ada konteks Al-Adl yang dimana berarti keadilan.

"Ada juga ukhuwah yang dimana sudah dijelaskan tentang persaudaraan kalau di islam, Saya menyakini semua golongan antar agama sudah menjelaskan perintah tersebut," tuturnya.

Lanjutnya, sebagai generasi muda, bagaimana cara kita untuk mengimplementasikan perintah-perintah yang sudah diajarkan menurut agama yang dianutnya.

"Tinggal bagaimana kita selaku pemuda millenial mengaktualisasikan perintah - perintah yang sudah tertuang di ajaran  masing - masing agama, demi memperkecil gerakan Radikalisme," tutupnya. (Rud/As)