Klarifikasi Rektor Unipra Terkait Penyebaran Isu Bahwa UNIPRA Di tutup




[Foto] Saat Konferensi pers Bersama Jajaran Petinggi Kampus dan Para Awak media 

Surabaya | LPM BukPoIn - Universitas WR Supratman (UNIPRA) Surabaya akan melakukan konferensi pers bersama para media khususnya dari portal Disway, tentang penyebaran berita hoax, di Ruang pertemuan, pada Senin 17/10/2022.

Sebagai bentuk, yang bersangkut paut kan, perguruan tinggi swasta (PTS) UNIPRA mengundang para media atau wartawan dari Disway untuk klarifikasi terkait penyebaran informasi hoax.

Dengan dihadiri oleh para media dan jajaran petinggi kampus, diantara nya rektor, wakil rektor 1 (Bid kurikulum), wakil rektor 2 (Bid Keuangan), wakil rektor 3 ( Bid Kemahasiswaan) dan beberapa dekan dari 4 fakultas yang ada di UNIPRA, dan tidak lupa juga perwakilan dari 5 mahasiswa yang masing-masing berbeda prodi.

BahrulAmiq selaku rektor UNIPRA yang baru dilantik dibulan Juli kemarin ia mengatakan, kepada para media untuk membenarkan isu atau menyebarkan berita hoax tentang kampus Unipra.

"Tolong beritakan kembali apa yang tak omongin ini tadi sebagai bagian dari hak jawab saya," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, bahwa Unipra ini juga melakukan media pembelajaran secara offline maupun online.

"Bahwa kampus ini hidup, dari siakad  kampus, dari Web nya kampus dari sistem informasi akademika (SIAM) kampus," jelasnya.

Lanjut nya, pada saat menjelaskan ke pewarta bahwa Unipra (S1) mempunyai 7 Prodi dan 4 fakultas yang saat ini masih berjalan secara efektif.

"Jadi Unipra ini punya 7 prodi, yang bermasalah itu ada di 2 prodi S2 yaitu kemudian memang tidak boleh menerima mahasiswa baru prodi S2 kita, dari temuan itu lah kemudian bahwa S2 bermasalah," tuturnya. 

Mantan rektor Unitomo ini menjelaskan, awal mula Pascasarjana (S2) Unipra menerima mahasiswa transfer dari STIAPAS (Sekolah tinggi Administrasi Panglima Sudirman).

"Awal nya itu berangkat dari temuan ada mahasiswa STIAPAS (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Panglima Sudirman) ini menerima mahasiswa pindahan dari UNIPRA jadi, ada mahasiswa S1 Unipra pindah ke STIAPAS terus kemudian setelah lulus di STIAPAS melanjutkan S2 di Unipra", pungkasnya.

Lanjut nya, dari data kemahasiswaan yang sudah tercantum di siakad menunjukkan bahwa ada beberapa mahasiswa yang dari STIAPAS yang belum tercantum di PDPT (Pangkalan Data Perguruan Tinggi).

"Dalam temuan itu ada 28 Sempel data mahasiswa pindahan di STIAPAS yang berasal dari UNIPRA, diketahui bahwa data mereka tidak tercatat di siakad Unipra sebagai mahasiswa jenjang sarjana".

Rektor baru ini mengungkapkan, telah menemukan beberapa oknum atau pemain dari internal kampus yang mengelabui para mahasiswa pasca sarjana.

"Jadi ada ditemukan 28 mahasiswa STIAPAS berasal dari UNIPRA, tapi di Unipra tidak pernah tercatat sebagai mahasiswa, yang main oknum Unipra," Jelasnya.

ia mengungkapkan dalam memperbaiki sistem pembelajaran di Unipra dengan recruitmen dosen.

"Saya ingin perbaiki saya ingin tenaga-tenaga muda untuk ngajar di Unipra ini," tuturnya.

Ia berharap bahwa isu ini tidak menyebabkan rasa seorang mahasiswa yang semangat untuk terus belajar ibarat pil pahit yang ditelan maka akan sembuh.

"isu yang bergulir di luar segera mereda. Agar mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan tidak gusar oleh berita tersebut," tutupnya (Rud/Pan)