UKKI Terapkan Jadwal Adzan dalam Upaya Tingkatkan Ketertiban Ibadah

[Foto] Dosen PAI Unipra saat ditemui di ruang kelas PGSD
Surabaya | LPM BukPoIn – Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Universitas W.R. Supratman (Unipra) resmi memberlakukan sistem penjadwalan adzan, yang terpusat di musholah An-Nur Unipra, terhitung sejak hari Rabu, 12 November 2025.

Kebijakan tersebut diterapkan sebagai upaya meningkatkan ketertiban waktu ibadah dan mengajak seluruh muslim di civitas akademika Unipra untuk beribadah.

Ketua UKKI, David Dzikrillah menjelaskan bahwa penjadwalan ini diterapkan karena melihat kurangnya partisipasi warga Unipra untuk mengumandangkan adzan secara konsisten.

“Karena saya melihat pola adzan yang berantakan, padahal para dosen dan mahasiswa kampus yang sering melakukan ibadah berjamaah di musholla, selain itu untuk mengingatkan masyarakat kampus bahwa telah memasuki waktu sholat, juga mengajak semua umat islam di kampus untuk melaksanakan ibadah,” ujarnya pada (14/11/25).

Jadwal ini disesuaikan dengan waktu setempat sehingga dapat dipastikan sesuai ketentuan dan akan dilaksanakan oleh para anggota UKKI secara bergantian.

"Yang memantau berjalannya kegiatan ini adalah anggota UKKI itu sendiri, jadi tiap anggota saling mengingatkan jadwal adzan yang telah di dapat masing-masing,” imbuhnya.

Mahasiswa berperawakan tinggi ini juga membeberkan alasan terkait penjadwalan adzan yang tidak berjalan di tahun kemarin.

“Karena dulu sebelum ada maba angkatan 25 pergerakan organisasi masih belum ada dan anak anak tidak aktif, tapi sekarang berhubung angkatan 25 banyak yang aktif dan semangat jadi kita manfaatkan untuk membuat jadwal adzan,” tambahnya.

Selain itu, ketua UKKI juga menambahkan jika jadwal adzan bisa di tambah tidak hanya waktu dzuhur tetapi juga bisa waktu yang lain.

"Untuk sementara ini hanya waktu dzuhur saja dan nanti untuk waktu yang lain bisa melihat perkembangannya jadi masih kondisional,” tegasnya.

Sementara itu, Dosen Pendidikan Agama Islam, Moh. Mukhrojin juga menanggapi kegiatan ini dengan positif.

“Bagus ya sebagai wadah mahasiswa untuk belajar adzan, syukur-syukur suaranya bagus dan sebagai penerus para muadzin yang sudah berumur di masjid dekat rumah masing masing bahkan bisa mengisi jadi muadzin di masjid yang tidak memiliki muadzin, karena regenerasi sangat penting,” lanjutnya.

Dengan diberlakukannya sistem penjadwalan adzan ini, UKKI berharap kampus dapat menjadi lingkungan yang mendukung kualitas ibadah sekaligus kelancaran kegiatan akademik. Program ini juga diharapkan menjadi contoh organisasi kemahasiswaan lainnya dalam meningkatkan pengelolaan kegiatan keagamaan secara profesional dan terstruktur. (Nan/Adl)