![]() |
| [Foto] Wakil Rektor I sebagai Penanggung Jawab KIP-K saat ditemui di Gedung Rektorat |
Bambang Sutejo, Wakil Rektor I yang membidangi kemahasiswaan sekaligus penanggung jawab KIP-K menjelaskan bahwa pencairan beasiswa berlangsung secara bertahap.
"Dana UKT sudah cair secara bertahap, untuk pencairan biaya hidup masih menunggu konfirmasi dari beberapa mahasiswa, sehingga belum semuanya dana tersebut diterima," ujarnya saat diwawancarai oleh pawarta BukPoIn (13/11/25).
Ia juga menjelaskan bahwa Universitas memegang peran penting sebagai koordinator untuk memastikan mahasiswa melakukan konfirmasi dan pelaporan secara transparan.
"Kalau ada yang dipotong silakan diinfokan ke saya ya. Kita ingin transparansi supaya tidak ada penyalahgunaan dana seperti yang kemarin terjadi," jelasnya.
Selanjutnya, Wakil Rektor I ini mengatakan bahwa KIP-K terbagi menjadi dua jenis, yaitu dana Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang cair ke rekening lembaga, dan dana biaya hidup yang dicairkan langsung ke rekening mahasiswa.
"Dana pencairan KIP itu sebenarnya ada dua, dana UKT yang cair ke rekening lembaga dan yang kedua dana biaya hidup, untuk pencairan syaratnya banyak sudah ditetapkan ya," ucapnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan keterbatasan kuota KIP sebagai kendala utama karena merupakan jenis beasiswa afirmasi, bukan prestasi.
"Kuota KIP-K terbatas, dari 142 ada sekitar 22 mahasiswa yang belum ditetapkan karena kuota tidak ada. KIP-K ini bukan beasiswa prestasi, tapi bantuan untuk masyarakat yang secara ekonomi tidak mampu tapi ingin kuliah," imbuhnya.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, 22 mahasiswa yang belum di tetapkan akan mendapat solusi efektif dari pihak Universitas agar tetap dapat mengeyam pendidikan di bangku kuliah.
“Waktu awal PKKMB sudah diberitahu bahwa yang tidak mendapat kuota KIP-K akan tetap mendapatkan beasiswa bebas UKT yang diberikan oleh yayasan, namun tidak mendapatkan biaya hidup,” terangnya.
Selain itu, mahasiswa diperbolehkan mengatur pengambilan dana biaya hidup sesuai kebutuhannya, pihak Universitas tetap memonitoring dan melakukan evaluasi secara berkala.
"Boleh diambil semua boleh, boleh sesuai kebutuhan, tapi harus ada laporan penggunaan. Kalau mahasiswa tidak melapor penggunaan dana, maka pencairan dana semester berikutnya akan tertunda." tegas pimpinan ditingkat rektorat ini.
Adapun persiapan distribusi kartu ATM dan buku tabungan yang dijadwalkan pada minggu ketiga bulan ini, sebagai bagian dari transparansi dan kemudahan akses dana untuk mahasiswa.
Program KIP-K ini diharapkan dapat membantu menaikkan indeks pendidikan nasional dan mengurangi kemiskinan melalui pendidikan yang lebih merata dan terjangkau. (El/Adl).
