![]() |
(Aksi Demo Para Mahasiswa dan Masyarakat Tolak Kenaikan PPN 12% di Taman Bungkul Surabaya) |
Surabaya | LPM BukPoIn – Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Jawa Timur, bersama dengan warga menggelar aksi penolakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% di Taman Bungkul Surabaya, pada Minggu (29/12/2024).
Aksi yang dimulai pukul 08.30 - 10.00 WIB ini dipimpin oleh Aulia Thaariq Akbar, Koordinator Lapangan sekaligus Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair), dan dibuka oleh Koordinator Wilayah (Korwil) BEM Jawa Timur.
Dalam keterangannya, Mahasiswa yang kerap disapa Atha ini menyebutkan bahwa meskipun momentum aksi ini kurang ideal karena bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), namun semangat perjuangan para peserta aksi tidak surut.
"Kegiatan hari ini sebetulnya momennya kurang pas karena banyak mahasiswa yang libur dan pulang kampung. Tapi kami tetap berusaha meyakinkan masyarakat dengan memilih tempat umum atau lokasi orang berkumpul," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tujuan aksi ini adalah menyadarkan masyarakat agar ke depannya bisa bergerak bersama dalam menolak kebijakan yang dinilai membebani rakyat.
"Kegiatan hari ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat. Harapannya, gerakan ini menjadi pintu gerbang untuk aksi bersama yang lebih besar di masa depan," tambahnya.
Lanjut Atha, Ia menyatakan bahwa tuntutan utama mereka adalah meminta pemerintah membatalkan kenaikan PPN 12%.
"Harapannya gerakan ini tidak berhenti sampai di sini saja. Ini baru langkah awal, ke depannya kami akan melakukan aksi demo yang melibatkan masyarakat secara langsung," ungkapnya.
Ia berharap suara mereka didengar dan tidak diabaikan begitu saja oleh pemerintah.
"Kami berharap suara kami didengar. Jangan sampai suara ini diabaikan tanpa pertimbangan," tegasnya.
Aksi damai ini berjalan lancar dan mendapat perhatian dari masyarakat yang berada di sekitar Taman Bungkul. Mahasiswa berharap gerakan ini menjadi momentum untuk menggugah kesadaran masyarakat luas tentang dampak kenaikan PPN, terutama bagi golongan menengah ke bawah. (Dvd/Shb)