Status Kotak Kosong Masih Belum Jelas, FBK Gelar Aksi Demonstrasi di Depan KPU Kota Surabaya

[Foto] Para Masa Demonstrasi Membawa Karton Bertuliskan 'Stop dan Hentikan Pembunuhan Demokrasi di Surabaya'
Surabaya | LPM BukPoIn - Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Bumbung Kosong (FBK) melaksanakan aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Jalan Adityawarman, Jumat (27/9) siang. 

Aksi ini merupakan keduanya kalinya meminta kejelasan dari lembaga penyelenggara Pemilu terkait status Kotak Kosong yang nantinya akan menghadapi petahana Eri Cahyadi - Armuji. 

Yanto Ireng selaku koordinator kapangan (korlab) aksi menjelaskan, aksi ini merupakan yang kedua kalinya dengan membawa tuntutan yang sama tentang keabsahan bumbung kosong atau kotak kosong sebagai peserta Pilkada Surabaya 2024.

Menurut dia, pada aksi sebelumnya Rabu (18/9) lalu, pihaknya telah diterima oleh Subairi Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), yang pada saat itu jawabannya menunggu keputusan dari pusat. 

"Kedatangan kami dan rekan-rekan bumbung kosong menindaklanjuti kedatangan kami yang pertama kali di hari Rabu tanggal 18 September. Tujuan kami menanyakan ke KPU kota Surabaya tentang keabsahan bumbung kosong itu siapa," ujar Yanto Ireng. 

Setelah bernegosiasi, massa akhirnya bersedia ditemui oleh sekretaris KPU untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.

"Kami hari ini menanyakan ternyata salah seorang dari komisioner KPU tidak ada sama sekali dan kita ditemui oleh sekretaris KPU dan beliau mengatakan kami hanya menampung dan akan kami sampaikan untuk itu hasil dari audensi hari ini mengalami deadlock," tuturnya.

Negosiasi antara massa dan pihak KPU masih menemui jalan buntu. Untuk memperkuat posisi mereka, massa meminta tanda terima sebagai bukti aksi demonstrasi hari ini. Selain itu, mereka juga mendesak agar aspirasi yang telah disampaikan segera dibahas oleh ketua KPU. Merasa tidak puas dengan respon KPU, massa memberikan ultimatum dengan memberikan tenggat waktu 2x24 jam. 

"Tapi kalau itu tidak dilanjuti oleh KPU kita akan melakukan gerakan yang lebih besar lagi bahwa KPU melakukan kebohongan publik mengenai pilkada ini," tandasnya.

Menanggapi aksi demonstrasi yang digelar Forum Bumbung Kosong, Sekretaris KPU Kota Surabaya, Titus Saptadi, menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para demonstran yang telah menyuarakan aspirasi kepada KPU Kota Surabaya terkait bumbung kosong.

"Terima kasih kepada bapak dan ibu atas kedatangannya kesini. Saya sebagai sekretaris KPU kota Surabaya dengan senang hati untuk menerima aspirasi bapak dan ibu semuanya," ujarnya. 

Ia juga menyampaikan, permohonan maaf karena Ketua KPU dan para komisioner berhalangan hadir. 

"Sebelumnya kami mohon maaf untuk hari ini pak ketua belum ada di tempat dan para komisioner lagi dinas di luar kota, namun saya disini hanya menerima aspirasi dari bapak ibu nanti akan kami sampaikan kepada pak ketua," pungkasnya. (Rud/Alw)