Gelombang 1 Pelatihan Sosial Media Marketing Resmi ditutup, Berikut Respon dari Ketua Fatayat NU

[Foto] diambil pada saat sesi pertengahan acara pembukaan dan penutupan Pelatihan 3 In 1 Sosial Media Marketing
Surabaya | LPM BukPoIn - Pelatihan 3 in 1 Sosial media marketing, gelombang pertama yang dilaksanakan selama 6 hari (16 - 21 Januari 2024) di Universitas WR. Supratman (UNIPRA) Surabaya, kini telah resmi ditutup oleh Syaikhul Islam Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi VII, pada (22/1/2023), di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, lebih tepatnya di Lt 2 Ruang Ballroom.

Pelatihan tersebut merupakan program dari kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang bekerjasama dengan DPR RI Komisi VII sekaligus bersama Fatayat NU Surabaya sebagai penyelenggara dari program ini.

Camelia Habiba yang merupakan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Surabaya Mengatakakan, bahwa acara pelatihan tersebut bukan hanya ilmu yang didapatkan oleh peserta tetapi dihari terakhir juga ada uji kompetensi yang hasilnya bisa untuk mendapatkan pekerjaan sesuai ilmu yang dikuasai saat pelatihan tersebut.

"Iya, ini adalah suatu kesempatan yang luar biasa yang kita berikan kepada sahabat-sahabat fatayat dan sahabat-sahabat mahasiswa unipra. Karena hari ini bukan hanya ilmu yang kita berikan di diklat, tapi ini ada kejenjangan mereka. Selain mendapatkan ilmu selama satu pekan, di hari terakhir ini ada tes kompetensi. dimana sertifikasinya jika peserta itu lolos, ini bisa menjadi modal mereka untuk mencari pekerjaan seperti itu," Jelasnya saat diwawancarai pawarta BukPoIn di Ruangan Ballroom lantai 2. 

Ia juga menambahkan, bahwa acara hari ini merupakan penghujung acara pelatihan bagi gelombang pertama sekaligus acara pembukaan untuk peserta gelombang kedua pelatihan 3 inn1 Sosial Media Marketing.

"Iya hari ini adalah penutupan gelombang pertama dan juga sekaligus. Gelombang kedua di gelombang kedua ini, kami juga membuka 4 kelas lagi. Jadi total semua peserta yang ikut diklat 3in1 adalah sekitar 400 peserta," ujarnya.

Lanjutnya, ia ingin mengadakan, tindaklanjut dengan memanfatkan media sosial (Medsos) dalam semua kegiatan peserta, serta bisa ditindaklanjuti dengan diadakan acara-acara yang serupa.

"Kami berharap dari fatayat yang dari fatayat itu ada tindak lanjut tindak lanjutnya adalah. Fatayat yang mempunyai jejaring sampai tingkat kelurahan dan anak ranting di tingkat RW itu, mereka juga melakukan transformasi ilmu yang selama ini didapat satu pekan ini. Jadi RTL (Rencana Tidak Lanjut) nya adalah mereka membuat kegiatan ngaji medsos yang isinya tidak jauh dari apa yang mereka dapatkan hari ini dan berharap Mahasiswa UNIPRA yang diterjunkan kemarin ini juga ditindaklanjuti dengan mengadakan seminar-seminar semacam ini atau workshop-workshop semacam ini," jelasnya.

Orang yang juga menjabat di Komisi A DPRD Surabaya tersebut juga menaruh harapan yang besar agar ilmu yang didapatkan peserta selama pelatihan tersebut mampu melakukan perubahan untuk negara khususnya untuk kota Surabaya.

"Saya berharap peserta ini akan menjadi agent of change. Mereka harus mensyiarkan bahwa ayo anak muda bareng-bareng berkontribusi untuk negara, berkontribusi untuk membangun Kota Surabaya. Membangun itu bukan hanya membangun infrastruktur tetapi juga membangun SDM yang SDM itu dimulai dari diri kita sendiri," ungkapnya.

Selain itu ia juga mengatakan, akan melakukan kolaborasi lagi untuk UNIPRA dan Fatayat dimasa yang akan datang untuk pembangunan kota Surabaya dan untuk Indonesia.

"Akan ada cinta-cinta Fatayat untuk UNIPRA, doakan saja ikatan cinta UNIPRA dan Fatayat terus bersemi sehingga kita bisa bersama-sama bersinergi sesuai peranan masing-masing untuk kontribusi kota Surabaya dan untuk Indonesia", imbuhnya.

Dari sisi lain, Faizin yang merupakan anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ranting Kali Rungkut, sekaligus peserta pelatihan tersebut cukup terkejut ketika ia mengikuti acara pelatihan 3in1 Sosial Media Marketing ini.

"Alhamdulillah mungkin ini baru pertama kali saya ikut pelatihan seperti ini jadi ya agak kaget karena pelatihanya itu belum pernah saya dapatkan di acara sebelum-sebelumnya, tapi sangat menyenangkan karena banyak pengalaman yang di ambil dari pelatihan ini," jelasnya.

Ia juga sempat mengatakan, fasilitas yang diberikan UNIPRA selama pelatihan yang berkurang hanya menonjol pada pendinginan ruangan yang dijadikan tempat pembukaan acara pelatihan gelombang pertama itu.

"Fasilitas pelatihannya cukup memadai meskipun kadang ada kendala dijaringan WiFi saat mengerjakan tugas. Cuman yang cukup disayangkan untuk ruangan Aulanya yang dijadikan tempat pembukaan acaranya sangat panas karena diruangan itu tidak ada alat pendingin seperti AC. Kalau untuk fasilitas yang lainnya sudah cukup bagi saya," tutupnya. (Frs / Pan)