Audiensi Pekara Sampah Gagal, PMII Surabaya Janji akan Gruduk Kantor DLH


[Foto] Ilustrasi sampah yang menumpuk 
Surabaya | LPM BukPoIn - Pertanyakan transparansi dan komitmen Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya dalam mengatasi persoalan sampah, membuat gusar para mahasiswa.

Salah satunya Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Surabaya, telah melayangkan surat audiensi dan dijadwalkan diterima oleh Kepala DLH, Agus Hebi Djuniantoro pada Senin, 14 Agustus 2023 kemarin.

Ketua PC PMII Surabaya, Muhammad Husaini mengatakan telah mendapatkan persetujuan dari pihak DLH untuk audiensi bersama kepala dinas tersebut. Namun, disaat jadwal yang telah ditentukan, pihaknya mendapatkan konfirmasi bahwa pimpinan DLH tidak hadir dan pertemuan ini seolah diwakilkan oleh salah satu staf sub koordinator, bernama Agustin.

"Disaat kami mendapatkan konfirmasi jadwal audiensi, dengan hormat kami datang ke kantornya. Meskipun informasi mengenai Pak Hebi tidak hadir itu tidak jelas berdasarkan alasannya apa, tentu tindakan ini menuai kritik dan keprihatinan kami," kata Husain dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (16/8/2023).

Husain menyampaikan, telah membuat tim untuk mengadvokasi masalah sampah dari hulu ke hilir, dengan melibatkan masyarakat, Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Bahkan, pihaknya telah melakukan penelitian di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo dan audiensi dengan PT. Sumber Organik (SO).

Menurutnya, hasil dari audiensi antara PMII Surabaya dan PT. SO mendapati beberapa hasil informasi, yakni sampah yang masuk kisaran 1.500 - 1.800 ton per hari. Sedangkan sampah yang dikelola untuk menjadi listrik oleh PT. SO hanya 1000 ton per-hari.

Dengan hasil yang belum maksimal, Husain mengaku kecewa atas kinerja yang tidak optimal dari PT. SO, hingga pihaknya mempertanyakan kerja DLH Surabaya terkait jumlah sampah yang relatif tidak berkurang. Terlebih lagi, DLH tak pernah menyebutkan jumlah sampah 1 tahun terakhir dan tiping fee yang dibayar oleh pemkot kepada PT. SO setiap per-ton sampah serta status kerjasama diantara mereka dan dampak daripada proses gasifikasi dan landfill.

"Kami menyoroti beberapa TPS yang mengalami kelebihan muatan sampah dan aduan masyarakat mengenai bau tak sedap di TPS yang berdekatan dengan pemukiman. Pengelolaan TPA yang dikelola oleh PT. SO, juga dinilai belum optimal," jelasnya.

Husain menyampaikan, telah berkomitmen untuk membuat aksi di depan Kantor DLH Kota Surabaya dengan mengerahkan massa dari mahasiswa se Kota Pahlawan. Hal ini ia lakukan, sebab temuan sampah yang ditelitinya berasal dari sampling dan berpotensi menjadi temuan besar dikemudian hari.

Lebih lanjut, kata Husain, sebagian besar masyarakat Surabaya mengaku mendukung langkah yang dilakukan PMII Surabaya. Namun, pihaknya berharap pihak DLH Surabaya tidak melakukan kelalaian secara struktural dan tidak ada alasan yang disembunyikan. 

"Kami dan kader PMII se-Surabaya akan kembali, membahas aduan masyarakat dan temuan di lapangan dengan lebih rinci," pungkas alumni S1 UIN Sunan Ampel Surabaya ini. (Asr/Rud)