Raih Prestasi Gemilang, Wisudawan Terbaik Unipra Ungkap Kunci Kesuksesan

 

[Foto] Widyanto Satrio Wibowo, mahasiswa dengan IPK tertinggi jebolan prodi PGSD

Surabaya | LPM BukPoIn - Dua mahasiswa asal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Teknik (FT) Universitas W.R. Supratman (Unipra) Surabaya, berhasil meraih gelar wisudawan terbaik pada Rapat Terbuka Senat Wisuda periode 1 Tahun akademik 2023/2024 di Graha Mahameru pada Sabtu, (9/3/2024).

Kedua mahasiswa dari fakultas yang berbeda ini, membuahkan hasil luar biasa setelah memakan bangku perkuliahan selama 4 tahun di Unipra.

Widyanto Satrio Wibowo, mahasiswa peraih IPK 3,86 yang kerap disapa Satrio ini, merasa terheran-heran atas keberhasilanya menjadi salah satu lulusan terbaik.

"Nggak nyangka sih, soalnya kan saya juga bukan mahasiswa yang setiap hari belajar juga, karena sambil bekerja. Jadi, tiba-tiba jadi wisudawan terbaik tuh, rasanya nggak mungkin," ucapnya.

Ia pun menambahkan, bahwa manajemen waktu adalah challenge terbesar selama proses pengerjaan skripsi hingga yudisium.

"Kendala terbesar lebih ke waktunya sih, karena sambil kerja. Apalagi kalau pulang malam dari kerja kan capek, tapi tuntutan untuk cepat selesai juga. Besoknya lanjut kerja lagi," imbuh pria jebolan prodi PGSD tersebut.

Pria berperawakan tinggi ini sangat berharap untuk kedepannya Unipra bisa semakin maju dengan adanya tenaga pengajar yang kompeten.

"Semoga bisa dipertahankan untuk kualitas dosennya. Syukur bisa semakin meningkat lagi," harapnya.

Di sisi lain, Cristimanuella mengungkapkan perasaan atas keberhasilan meraih IPK tertinggi kedua, yang tidak pernah diduga olehnya.

"Saya pribadi merasa bangga, satu kejutan juga buat saya, karena sebelum itu nggak ada kepikiran sama sekali," ungkap cristi.

Mahasiswi fakultas teknik ini, membeberkan kiat-kiat dibalik kesuksesannya dalam menyandang gelar wisudawan terbaik.

"Mulai dari aktif di kelas, interaktif dan sering tanya ke dosen-dosen mata kuliah. Juga diimbangi dengan pengalaman berorganisasi, kebetulan saya aktif di himpunan," bebernya.

Cristi juga menjelaskan bahwa semua ini tidak lepas dari dukungan dan arahan dari dosen yang selalu sigap membantu dirinya.

"Dosen pembimbing yang selalu mengarahkan kemana jalan yang mau saya ambil. Saat penelitian juga terkadang kita sebagai mahasiswa masih bingung, apa yang jadi kekurangan dalam skripsi yang kita kerjakan itu," jelasnya dengan lugas. (Adl/Alw)